Review OPPO Reno4 Pro: Desain Premium yang Bikin Mahal

Menjadi opsi paling mahal dari Reno4 series, OPPO meluncurkan produk ini secara besar-besaran, lengkap dengan artis maupun penyanyi lokal serta internasional. Iklan OPPO Reno4 Pro sudah muncul di mana-mana, baik secara daring maupun luring. Unggulkan desain yang jauh lebih premium, dari Reno4 yang sudah cukup stylish di kelasnya.
OPPO Reno4 Pro hadir sebagai opsi terbaik untuk kelas premium mid-range. Harganya tak sampai kelas flagship di belasan juta, namun sudah hampir mendekati harga jual flagship murah (affordable flagship) yang dipasarkan di Indonesia. Membawa basis yang kurang lebih sama dengan Reno4, OPPO berikan beberapa fitur tambahan pada seri ini, termasuk pengecasan 65W SuperVOOC 2.0.
Bila OPPO Reno4 kami sebut sebagai pembaruan yang jauh lebih baik dari generasi sebelumnya, apakah berlaku juga dengan OPPO Reno4 Pro? Sebelumnya, kami telah melakukan live unboxing yang bisa kamu tonton di kanal Youtube Gizmologi untuk mengetahui impresi awal seperti apa. Nah, berikut adalah ulasan lengkapnya.
Desain
Kalau Reno4 saja sudah hadir dengan desain jauh lebih stylish dari seri sebelumnya, OPPO Reno4 Pro membawa peningkatan yang lebih jauh. Memang, secara keseluruhan nampak mirip, terutama desain belakangnya dengan finishing doff dan frame kamera serupa. Hadir dalam dua opsi warna yang kalem; Silky White dan Starry Night seperti yang saya ulas kali ini.
Meski layarnya sedikit lebih besar, dimensinya secara keseluruhan justru lebih kecil dari Reno4, bahkan lebih ringan 4 gram, alias hanya 161 gram saja. Hal ini sangat jarang bisa ditemukan, terutama pada kelas premium mid-range dimana kebanyakan memiliki bobot lebih dari 180 gram. Hal tersebut berkat penggunaan bingkai dan cover belakang berbahan plastik.
Ketika digenggam, masih terasa cukup solid dan tidak ringkih. Meski memang saat diketuk bodi belakangnya, feedback akan terasa berbeda dengan material kaca. Menurut saya, asal finishing-nya bagus, hal tersebut masih bisa diterima. Dan finishing doff pada OPPO Reno4 Pro membuatnya tidak licin plus tidak mudah kotor. Smartphone ini bakal sangat cocok untuk pengguna Asia, baik pria maupun wanita, berkat ketipisan dan bobotnya yang ringan.
Layar
Mempunyai 3D curved design, membuat kedua sisi layar dari OPPO Reno4 Pro sedikit melengkung di bagian kiri dan kanannya. Ditambah keempat bezel yang sangat ramping termasuk bezel bawah, tampilan smartphone ini terlihat sangat premium dari depan. Desain tersebut juga membuat Reno4 Pro terasa cukup ramping di genggaman.
Punya bentang layar 6,5 inci, OPPO gunakan panel AMOLED dengan perlindungan Gorilla Glass 5. Refresh rate-nya telah ditingkatkan, kini mencapai 90Hz dengan touch sampling rate 180Hz. Layar ini sudah mendukung standar warna DCI-P3 100%, serta mampu menyala terang hingga maksimum 1100 nits saat diperlukan.
Memang, secara default layar OPPO Reno4 Pro terasa lebih terang dari Reno4 biasa. Hanya saja, saat digunakan malam hari di kondisi gelap seperti di dalam kendaraan, layarnya cenderung tampil lebih terang dari seharusnya. Saya kira adaptive brightness-nya membutuhkan penyesuaian, namun setelah satu minggu pemakaian, isu tersebut masih terjadi.
Sudah mendukung HDR10, layar ini sangat memanjakan mata. Dipadukan dengan wallpaper artistik maupun pilihan live wallpaper-nya, serta fitur Edge Lightning untuk notifikasi, membuat OPPO Reno4 Pro terlihat setara smartphone belasan juta lainnya. Ini adalah salah satu smartphone OPPO dengan desain terbaik yang pernah saya gunakan.
Kamera
Kalau sudah cukup bagus, kenapa harus diubah? Mungkin kalimat perumpamaan tersebut cocok untuk menggambarkan setup kamera dari OPPO Reno4 Pro. Pasalnya, setup kamera sama persis, mulai dari kamera depan hingga setup empat kamera belakangnya.
Untuk kebutuhan swafoto, disiapkan kamera 32MP f/2.4 di sisi depan, tidak ditemani sensor sekunder untuk hasilkan efek potret. Meski begitu, hasil foto potret-nya sudah cukup baik dengan separasi yang halus antara objek dengan latar belakangnya. Sedikit keluhan yang saya rasakan, foto cenderung over-exposure atau lebih cerah dari kondisi aslinya, terlebih ketika menggunakan masker.
Sementara di belakang, terdapat empat sensor kamera yang diletakkan sejajar, dengan sensor utama Sony IMX586, beresolusi 48MP f/1.7 dengan PDAF, tanpa OIS. Selain itu, ada sensor 8MP f/2.2 ultra wide-angle, dan dua sensor 2MP f/2.4 untuk makro dan depth sensor. Sensor utamanya mampu merekam video hingga resolusi 4K 30fps dan slow-motion hingga 960fps.
Hasil foto lebih lengkap dari kamera OPPO Reno4 Pro bisa diakses pada album berikut ini.
Meski tidak ada OIS, OPPO siapkan fitur Ultra Steady Video 3.0 berbasis EIS, yang cukup efektif meredam getaran dan stabilkan video baik dari kamera belakang maupun depan. Fitur AI Color Portrait yang mampu buat latar menjadi hitam putih dengan objek berwarna, tersedia baik pada mode foto dan video.
Menggunakan kamera OPPO Reno4 Pro cukup menyenangkan, fiturnya lengkap dengan gimmick yang berguna, tidak sekadar ada saja namun seru untuk digunakan. Kualitasnya juga 11-12 dengan seri Reno4. Salah satu yang terbaik untuk mid-range, namun lain halnya bila sudah memasuki kelas premium.
Fitur
Menjalankan ColorOS 7.2 berbasis Android 10, OPPO Reno4 Pro tentu hadir dengan beberapa fitur tambahan menarik. Pilihan live wallpaper-nya cocok banget untuk memamerkan layar 3D curved-nya, dan pengguna masih dapat mengkustomisasikan tampilan font dan lainnya agar lebih personal. Dark mode pada ColorOS juga bisa mengubah aplikasi pihak ketiga seperti Gojek, supaya lebih nyaman di layar AMOLED.
Gemar bermain gim dari smartphone? Sembari menunggu match PUBG Mobile dimulai, pengguna dapat mengakses aplikasi lain secara bebas. Gim akan ter-minimize menjadi sebuah bubble dengan countdown berapa detik lagi gim dimulai. Sementara OPPO Relax bisa dimanfaatkan untuk relaksasi, mengunci notifikasi dan memutarkan suara alam, bekerja sama dengan Epic Sound asal Denmark.
Performa
OPPO masih juga gunakan chipset Qualcomm Snapdragon 720G pada Reno4 series yang lebih premium ini. Sebetulnya, tak ada keluhan yang berarti untuk chipset ini, mampu hadirkan performa optimal untuk smartphone mid-range dengan refresh rate tinggi sekalipun.
Namun banyaknya selisih harga membuat saya berharap setidaknya menggunakan chipset yang lebih baik, seperti Snapdragon 730G (atau lebih-lebih 765G). Karena smartphone lain di harga sama, bahkan ada yang sudah gunakan chipset kelas paling tinggi dari Qualcomm.
Dipadukan dengan RAM 8GB LPDDR4x, OPPO berikan kapasitas memori internal dua kali lebih besar di OPPO Reno4 Pro, kini mencapai 256GB berjenis UFS 2.1. Cocok sekali untuk Gizmo friends yang hobi menyimpan file media secara offline, seperti dari Netflix maupun Spotify. Yang sedikit disayangkan, OPPO tidak menggunakan earpiece sebagai speaker kedua untuk hadirkan efek stereo. Akan terasa sempurna mengingat layarnya sendiri sudah memanjakan mata.
Baterai
Meski punya desain yang tipis dan ringan, OPPO Reno4 Pro punya kapasitas baterai yang kurang lebih sama dengan seri Reno4, yaitu 4,000 mAh. Namun yang spesial pada smartphone ini adalah hadirnya teknologi pengecasan SuperVOOC 2.0. Dengan charger 65 watt, mengisi daya smartphone ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih 35 menit saja, dari kosong hingga penuh.
Dimensi chargernya sendiri relatif kecil untuk besaran watt yang ditawarkan. Dan seperti teknologi pengisian daya VOOC pada umumnya, smartphone tidak terasa panas saat harus diisi daya sambil digunakan. Namun tentunya, berkat layar yang lebih canggih, daya tahan baterainya tidak se-spesial seri Reno4.
Dengan pemakaian intensif ala saya, penggunaan satu hari penuh dengan screen-on time 5 jam masih memungkinkan. Hanya saja baterai sudah harus diisi kembali sekitar jam 9-10 malam. Setidaknya, pengisian dayanya hanya perlukan waktu singkat saja – 10 menit saja sudah bisa menambah daya lebih dari 40%.
Kesimpulan
Kami cukup puas dengan apa yang ditawarkan OPPO Indonesia melalui seri Reno4. Dan dengan Reno4 Pro, rasa puas tersebut ditambah dengan pengecasan yang instan, kapasitas memori yang lebih besar, serta desain yang ditingkatkan dengan 90Hz Borderless Sense Screen. Layak hadir dengan embel-embel ‘pro’.
Namun selisih harganya terpaut sangat jauh, membuat smartphone ini bukan menjadi yang terbaik jika menghitungnya dari segi price to performance. Kamera sama, chipset sama, bahkan masih juga hadir tanpa sensor NFC. Sementara brand lain sudah bisa membawa teknologi pengisian daya serupa di segmen harga yang jauh lebih murah.
Dengan begitu, alasan utama yang tepat untuk membeli OPPO Reno4 Pro, hanya dari tampilan desainnya saja. Bila dirasa layak dengan selisih harga cukup banyak, tak ada salahnya memilih smartphone ini, demi tongkrongannya yang memang terlihat elegan nan premium.
Cek harga smartphone OPPO di:
Spesifikasi OPPO Reno4 Pro
General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | Oppo Reno4 Pro |
Released | 07 September, 2020 |
Status | Available |
Price | Rp7.999.000 |
Platform
Chipset | Qualcomm SM7125 Snapdragon 720G (8nm) |
CPU | Octa-core (2×2.3 GHz Kryo 465 Gold & 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver) |
GPU | Adreno 618 |
RAM (Memory) | 8 GB |
Storage | 256 GB |
Operating System | Android 10 |
User Interface | ColorOS 7.2 |
Design
Dimensions | 160.2 x 73.2 x 7.7 mm |
Weight | 161 gram |
Design Features | Gorilla Glass 5 (front) Plastic frame, plastic back Warna: Starry Night, Silky White |
Battery | 4.000 mAh SuperVOOC 2.0 (65W) |
Network
Network Frequency | GSM / HSPA / LTE |
SIM | Dual-SIM |
Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A |
Display
Screen Type | Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors |
Size and Resolution | 6.5″, full HD+ 2400×1080 pixels (402 ppi) |
Touch Screen | Capacitive Touchscreen |
Features | Gorilla Glass 5 3D curved edge HDR10 support DCI-P3 100% Up to 1100 nits 90Hz refresh rate 180Hz touch sampling rate |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 48MP f/1.7 PDAF (main) + 8MP f/2.2 (ultra-wide) + 2MP f/2.4 (macro) + 2MP f/2.4 (depth) |
Front | 32MP f/2.4 |
Flash | Yes |
Video | Front Camera: 1080P/720P@30fps; Rear Camera: 4K/30fps; 1080P@60fps/30fps; 720P@60fps/30fps |
Camera Features | Ultra Steady Video 3.0 Ultra Dark Mode Ultra 108MP Clear Image AI Color Potrait Mode Night Flare Portrait Monochrome Video Slow Motion : 960fps@720P, 480fps@1080P, 240fps@720P, and 120fps@1080P |
Connectivity
Wi-fi Wi-Fi is a popular wireless networking technology using radio waves to provide high-speed network connections that allows devices to communicate without cords or cables, Wi-Fi is increasingly becoming the preferred mode of internet connectivity all over the world. | WLAN 2.4G / WLAN 5.1G / WLAN 5.8G, WLAN Display |
Bluetooth Bluetooth is a wireless communications technology for exchanging data between mobile phones, headsets, computers and other network devices over short distances without wires, Bluetooth technology was primarily designed to support simple wireless networking of personal consumer devices. | 5.0, A2DP LE |
USB | 2.0, Type-C 1.0 reversible connector, USB On-The-Go |
GPS GPS The Global Positioning System is a satellite-based radio navigation system, GPS permits users to determine their position, velocity and the time 24 hours a day, in all weather, anywhere in the world, In order to locate your position, your device or GPS receiver must have a clear view of the sky. | Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS |
HDMI HDMI (High-Definition Multimedia Interface) is a compact audio/video interface for transferring uncompressed video data and compressed or uncompressed digital audio data from a HDMI-compliant source device to a compatible computer monitor, video projector, digital television, or digital audio device. | No |
Wireless Charging Wireless Charging (Inductive Charging) uses an electromagnetic field to transfer energy between two objects. This is usually done with a charging station. Energy is sent through an inductive coupling to an electrical device, which can then use that energy to charge batteries or run the device. | No |
NFC NFC (Near field communication) is a set of standards for smartphones and similar devices to establish peer-to-peer radio communications with each other by touching them together or bringing them into proximity, usually no more than a few inches. | |
Infrared Infrared connectivity is an old wireless technology used to connect two electronic devices. It uses a beam of infrared light to transmit information and so requires direct line of sight and operates only at close range. | No |
Smartphone Features
Multimedia Features | • Super Power Saving Mode • Super Night Time Standby • Icon Pull Down gesture • Quick Return Bubble • Gravity Wallpaper • OPPO LAB |
FM Radio | Yes |
Web Browser Web Browser => a web browser is a software application used to locate, retrieve and display content on the World Wide Web, including Web pages, images, video and other files, The primary function of a web browser is to render HTML, the code used to design or markup webpages. | HTML 5 |
Messaging | SMS, MMS, Online |
Sensors Sensors are electronic components that detects and responds to some type of input from the physical environment. The specific input could be light, heat, motion, moisture, pressure and location, The output is generally a signal that is converted to use in computing systems, a location sensor, such as a GPS receiver is able to detect current location of your electronic device. | Fingerprint (Hidden Fingerprint Unlock 3.0), accelerometer, gyro, proximity, compass |